Login Registrar-se

Korea Utara Jadi Tim Terburuk di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Cuma Dapat 3 Poin

Korea Utara Jadi Tim Terburuk di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Cuma Dapat 3 Poin

Perjalanan Panjang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan Peran Tim Nasional Indonesia

Seperti yang diketahui, proses kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah memasuki babak akhir putaran ketiga. Setelah melalui berbagai pertandingan sengit dan penantian panjang, enam tim dari Asia berhasil memastikan tiket mereka menuju turnamen akbar yang akan diselenggarakan di Amerika Utara, mencakup Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Di antara tim-tim tersebut, kehadiran Timnas Indonesia tentu menjadi salah satu yang paling dinanti, karena mereka akan berkompetisi di fase berikutnya untuk memperebutkan tiket terakhir menuju Piala Dunia 2026.

Namun, tidak semua tim mampu menunjukkan performa gemilang. Salah satu yang mencuri perhatian adalah keberadaan Timnas Korea Utara, yang secara mengejutkan menjadi tim terburuk di putaran ketiga kualifikasi ini. Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai perjalanan Korea Utara, tantangan yang mereka hadapi, serta apa arti hasil ini bagi sepak bola Indonesia dan Asia secara umum. Selain itu, kami juga akan menyajikan data performa terakhir pemain dan prediksi soal peluang Timnas Indonesia di fase berikutnya.

Korea Utara: Tim Terburuk di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Korea Utara, yang selama ini dikenal memiliki gaya bermain khas dan kedisiplinan tinggi, justru menunjukkan pencapaian yang jauh dari harapan di fase ini. Dari 10 pertandingan yang telah mereka jalani, Korea Utara hanya mampu mengumpulkan 3 poin hasil dari tiga hasil imbang. Tidak satupun kemenangan mereka raih di seluruh laga tersebut, menjadikan mereka sebagai tim dengan performa terburuk di zona Asia pada putaran ini.

Jumlah poin yang sangat minim ini menempatkan mereka di posisi terbawah klasemen Grup A, di mana kompetisi berlangsung sangat ketat dan penuh tantangan. Dengan hanya tiga poin dari tiga hasil imbang, mereka harus menerima kenyataan pahit bahwa peluang mereka untuk lolos ke putaran berikutnya semakin tipis. Kekalahan demi kekalahan yang mereka alami menunjukkan adanya masalah besar baik dari segi taktik, mental, maupun strategi bermain.

Tantangan dan Kendala yang Dihadapi Timnas Korea Utara

Salah satu faktor utama yang menyebabkan performa buruk Korea Utara adalah kebijakan ketat dalam negeri yang membuat mereka sulit menggelar pertandingan kandang di dalam negeri sendiri. Sebagai solusi, tim nasional Korea Utara harus menjalani seluruh laga kandang mereka di luar negeri, tepatnya di Laos, di Stadion Nasional Vientiane. Kondisi ini tentu mempengaruhi mental dan suasana bermain tim, karena mereka harus bermain jauh dari dukungan langsung dari suporter dan tanpa suasana seperti biasanya di kandang sendiri.

Selain faktor geografis dan psikologis, kekuatan tim juga menjadi sorotan. Banyak pemain Korea Utara yang mengalami kesulitan dalam bersaing dengan tim-tim elit Asia yang sudah lebih matang dan memiliki pengalaman lebih luas. Selain itu, kebijakan dalam negeri yang sangat ketat juga berdampak pada persiapan tim dan peluang mereka untuk melakukan latihan intensif serta pertandingan uji coba yang memadai.

Kondisi internal ini memengaruhi performa mereka di lapangan, sehingga mereka tampil jauh dari harapan dan sulit bersaing secara kompetitif. Di tengah tekanan dan tantangan tersebut, Korea Utara harus melakukan evaluasi mendalam agar bisa bangkit dan memperbaiki performa di masa depan.

Kandang di Laos dan Dampaknya bagi Timnas Korea Utara

Dalam situasi normal, tim nasional biasanya sangat diuntungkan ketika bermain di kandang, karena didukung langsung oleh suporter dan suasana yang familiar. Sayangnya, Korea Utara harus menjalani seluruh pertandingan kandang di luar negeri, tepatnya di Stadion Nasional Vientiane, Laos. Keputusan ini diambil karena kebijakan politik dalam negeri yang membatasi pergerakan dan kegiatan internasional tim nasional mereka.

Penggunaan Stadion di Laos ini tentu memiliki konsekuensi besar terhadap performa mereka. Atmosfer yang sepi, tanpa dukungan suporter, serta perjalanan jauh dari tanah air membuat pemain sulit mendapatkan motivasi dan semangat seperti saat bermain di kandang sendiri. Kondisi ini memperlihatkan betapa pentingnya faktor psikologis dan dukungan moral dalam sepak bola, yang secara signifikan memengaruhi hasil pertandingan.

Selain itu, kondisi lapangan dan fasilitas di stadion yang tidak sesuai dengan standar internasional juga menjadi kendala tersendiri. Semua aspek ini secara kolektif memperburuk performa Korea Utara dan membuat mereka semakin tertinggal dari tim-tim pesaing di grup.

Data Performa Timnas Korea Utara dalam Lima Pertandingan Terakhir

Pertandingan Tanggal Hasil Gol Masuk Gol Diterima
Korea Utara vs Kirgistan 05/06/2025 1-1 (Imbang) Ri Jo-guk Kirimov
Korea Utara vs Qatar 10/06/2025 0-0 (Imbang) Ri Jo-guk Al-Hadhrami
Korea Utara vs Iran 15/06/2025 0-2 Ri Jo-guk Hosseini, Sarlak
Korea Utara vs Uzbekistan 20/06/2025 1-1 (Imbang) Ri Jo-guk Sardor Rashidov
Korea Utara vs UEA 25/06/2025 0-3 Ri Jo-guk Al-Attasi, Boussoufa, Al-Jasmi

Data ini menunjukkan bahwa performa Korea Utara sangat kurang optimal, dengan hanya tiga hasil imbang dan sisanya mengalami kekalahan. Gol yang mereka cetak pun terbatas, dan hal ini menjadi indikator bahwa mereka perlu melakukan evaluasi menyeluruh agar bisa bangkit di pertandingan-pertandingan mendatang.

Kesimpulan dan Prediksi Perjalanan Timnas Indonesia

Perjalanan Korea Utara di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bukti bahwa tidak semua tim mampu bersaing di level tertinggi Asia. Mereka harus menghadapi berbagai kendala internal dan eksternal yang memengaruhi performa di lapangan. Sementara itu, Timnas Indonesia harus terus belajar dan meningkatkan kualitas permainan agar bisa bersaing di fase berikutnya, termasuk di pertandingan yang akan datang untuk memperebutkan tiket terakhir ke Piala Dunia 2026.

Dengan keberhasilan enam tim dari Asia yang sudah memastikan tiket ke fase berikutnya, peluang Indonesia tetap terbuka. Mereka harus fokus memperbaiki strategi dan mental pemain agar mampu bersaing di level internasional, sekaligus memanfaatkan peluang yang ada di putaran keempat nanti. Semoga, perjuangan Indonesia ke depannya akan semakin baik dan mampu membawa nama bangsa di event sepak bola terbesar dunia.

Scroll to Top